Kerja Prestatif Prestasi
adalah hasil yang dicapai dari sesuatu yag telah dilakukan atau dikerjakan.
Arti prestatif adalah berprestasi atau ukuranb keberhasilan. Jadi, kerja
prestatif dapat diartikan sebagai kerja yang berprestasi.
Kerja ikhlas
Adalah bekerja dengan baik bersungguh – sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus.
Contohnya :
Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas – pasan, namun tetap bekerja dengan baik , melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata – mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2. Kerja mawas terhadap emosional
Adalah bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang sedang melanda jiwanya.
Contohnya :
Seorang pemimpin perusahaan, di rumah mempunyai masalah pribadi dengan keluarga. Di tempat kerja ada bawahannya yang membuat masalah yang merugikan perusahaan. Sebagai pemimpin yang bijaksana maka pemimpin tersebut harus membedakan urusan pribadi dengan perusahaan . Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja cerdas
Adalah bekerja harus pandai memperhitungkan resiko,mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Contohnya :
Sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap pekerjaannya menggunakan tehnologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, mampu menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi / berkomunikasi dan pandai mengelola informasinya.
4. Kerja keras
Adalah didalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi.
Contohnya :
Seorang penjual kayu bakar yang rumahnya di pegunungan setiap hari berangkat pagi – pagi buta, meskipun cuaca masih gelap, kadang – kadang membawa obor penerang jalan, sesampainya di pasar dengan sabar menawarkan dagangan sampai laku kadang kala sampai siang baru laku.
5. Kerja tuntas
Adalah dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal.
Contohnya :
Seorang pengusaha warung apung dapat mengorganisasikan usahanya alat yang dibutuhkan, proses pembuatan menu makanan, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil akhir yaitu laba.
Adalah bekerja dengan baik bersungguh – sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus.
Contohnya :
Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas – pasan, namun tetap bekerja dengan baik , melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata – mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2. Kerja mawas terhadap emosional
Adalah bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang sedang melanda jiwanya.
Contohnya :
Seorang pemimpin perusahaan, di rumah mempunyai masalah pribadi dengan keluarga. Di tempat kerja ada bawahannya yang membuat masalah yang merugikan perusahaan. Sebagai pemimpin yang bijaksana maka pemimpin tersebut harus membedakan urusan pribadi dengan perusahaan . Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja cerdas
Adalah bekerja harus pandai memperhitungkan resiko,mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Contohnya :
Sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap pekerjaannya menggunakan tehnologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, mampu menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi / berkomunikasi dan pandai mengelola informasinya.
4. Kerja keras
Adalah didalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi.
Contohnya :
Seorang penjual kayu bakar yang rumahnya di pegunungan setiap hari berangkat pagi – pagi buta, meskipun cuaca masih gelap, kadang – kadang membawa obor penerang jalan, sesampainya di pasar dengan sabar menawarkan dagangan sampai laku kadang kala sampai siang baru laku.
5. Kerja tuntas
Adalah dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal.
Contohnya :
Seorang pengusaha warung apung dapat mengorganisasikan usahanya alat yang dibutuhkan, proses pembuatan menu makanan, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil akhir yaitu laba.
Karakteristik
wirausaha yang berperilaku kerja prestatif
•
Ada 4 sisi potensial manuasia menurut Stephen Covey dalam bukunya First
Thing’s First yaitu :
1. Self awareness ( sikap mawas diri )
2. Conscience ( mempertajam suara hati )
3. Independent will ( pandangan mandiri untuk bekal bertindak )
4. Creative Imagination ( berpikir kedepan untuk memecahkan masalah serta adaptasi yang tepat
1. Self awareness ( sikap mawas diri )
2. Conscience ( mempertajam suara hati )
3. Independent will ( pandangan mandiri untuk bekal bertindak )
4. Creative Imagination ( berpikir kedepan untuk memecahkan masalah serta adaptasi yang tepat
•
Karakteristik perilaku kerja prestatif menurut para ahli yaitu :
1. Zimmerer
a. Komitme tinggi terhadap tugasnya
b. Bertanggung jawab
c. Yakin pada dirinya
d. Kreatif dan fleksibel
e. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi
f. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian
g. Ingin memperoleh balikan dengan segera
h. Energik
i. Motivasi untuk lebih unggul
j. Berorientasi ke masa depan
k. Mau belajar dari kegagalan
l. Mempunyai kemampuan memimpin
1. Zimmerer
a. Komitme tinggi terhadap tugasnya
b. Bertanggung jawab
c. Yakin pada dirinya
d. Kreatif dan fleksibel
e. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi
f. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian
g. Ingin memperoleh balikan dengan segera
h. Energik
i. Motivasi untuk lebih unggul
j. Berorientasi ke masa depan
k. Mau belajar dari kegagalan
l. Mempunyai kemampuan memimpin
2.
Murpy dan Peck
a. Kemauan bekerja keras
b. Bekerjasama dengan pihak lain
c. Penampilan yang baik
d. Keyakinan diri
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambisi untuk maju
h. Pandai berkomunikasi
a. Kemauan bekerja keras
b. Bekerjasama dengan pihak lain
c. Penampilan yang baik
d. Keyakinan diri
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambisi untuk maju
h. Pandai berkomunikasi
Tujuan dan Manfaat
Kerja Prestatif
a. Tujuan Kerja Prestatif
Adapun tujuan
menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif, yaitu:
1) Menunjukkan perhatian atas keharmonisan dalam organisasi
perusahaan.
2) Menunjukkan pengertian dan kebutuhan, tujuan
keinginan, dan ide-ide usaha.
3) Meningkatkan komunikasi timbal balik yang baik
dengan staf dan karyawan.
4) Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab,
serta mendorong inisiatif dan inovatif.
5) Menciptakan suasana kerja sama dalam
organisasi perusahaan
6) Meningkatkan keuntungan perusahaan
7) Meningkatkan efisiensi dalam bekerja
8) Meningkatkan motivasi dalam bekerja
9) Meningkatkan kreativitas dan inovatif
10) Mengembangkan ide-ide yang lebih produktif
11) Meningkatkan kesadaran tentang kemampuan dan
kekuatan mengelola usahanya.
12) Suatu dorongan kesadaran tentang kemampuan dan
kekuatan mengelola usahanya.
b. Manfaat Kerja Prestatif
1) Meningkatkan kelancaran proses produksi,
distribusi dan konsumsi
2) Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahan
usahanya
3) Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan
efisien di dalam mengelola usahanya
4) Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif,
inovatif dan fleksibel
5) Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal di
dalam usahanya
6) Meningkatkan kerja keras dan menemukan
pemecahan masalah usahanya
7) Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan
tanggung jawab
8) Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam
usahanya
9) Meningkatkan produktivitas dalam organisasi
perusahaan
10) Meningkatkan keunggulan memotivasi di dalam
usahanya
11) Meningkatkan komitmen tinggi terhadap kerjanya
Perencanaan Menerapkan Perilaku Kerja Prestatif
Perencanaan menerapkan
perilaku prestatif sebagai berikut:
a. Masa Inkubasi
Kalau
sudah ada bisnis yang cocok, ide-ide itu dibiarkan mengendap dulu. Dalam hal
ini, tidak langsung dibuatkan rencana agar ide-ide bisnis itu semaking matang.
Perencanaan akan semakin matang dan mantap andaikata dikerjakan secara
prestatif.
b. Analisis Sumber Perencanaan
Bila
dilakukan dengan baik mengenai analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman, berarti telah mengandung bahan-bahan yang sangat penting untuk
perencanaan penerapan perilaku prestatif di dalam bekerja.
c. Sasaran, Realitas dan Menggairahkan
Selanjutnya
sasaran perlu direnungkan, dibayangkan, dan diidamkan dengan sangat menarik,
sehingga dapat menggairahkan niat wirausaha untuk menerapkan perilaku kerja
prestatif. Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan
penerapan perilaku kerja prestatif, yaitu sebagai berikut:
1) Kegiatan-kegiatan yang mencakup keahlian
mengguna-kan waktu, tenaga kerja dan peralatan kerja
2) Kegiatan-kegiatan kerja yang mencakup
aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Hal ini meliputi menyiapkan laporan
keuangan, memonitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi serta
memasarkan produknya.
Penerapan
perilaku kerja prestatif dalam kehidupan keseharian di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat merupakan kebutuhan yang sangat penting dan sangat
mendesak. Oleh karenanya diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh,
seperti pendidikan, keterampilan, kegiatan kerja, kerja ikhlas, kerja mawas
terhadap emosional, kerja cerdas dan kerja tuntas.
Para siswa
di sekolah yang mempunyai keahlian merupakan calon wirausaha yang berperilaku
kerja prestatif dan mempunyai pendidikan formal. Adapun keahlian pokok yang
perlu dimiliki para siswa sebagai calon wirausaha, yaitu:
1) Keahlian mengenai penerapan kerja prestatif
2) Keahlian mengenai resiko persaingan
3) Keahlian mengurus manajemen usaha
4) Keahlian menawarkan produk
5) Keahlian berinovatif dalam produk
6) Keahlian berkreatif dalam usaha
Tujuan penanaman prinsip kerja prestatif terhadap para
staf/karyawan adalah :
- meningkatkan
kinerja melalui perilaku yang efektif dan efisien
- mengurangi
supervise
- mengembangkan
penguasaan iptek dan kreativitas kerja
- mengembangkan
solidaritas dan sikap-sikap positif
- mengembangkan
inisiatif untuk berinovasi dan berkreasi
- menciptakan
efisiensi dan efektivitas.
1. Menghargai cita – cita dan masa
depan
2. Meningkatkan kemampuan bekerja
secara prestatif
3. Mengurangi pengawasan dalam
bekerja
4. Terus menerus menambah ilmu
pengetahuan
5. Mengembangkan rasa kesetiakawan
6. Mengembangkan sikap yang positif
7. Mengembangkan kemampuan
berprakarsa
8. Mengembangkan daya kreatifitas
9. Efisiens dan efektif dalam
bekerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar